Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

PIAGAM GUMI SASAK : bukti kepedulian terhadap peradaban sasak

Gambar
" PIAGAM GUMI SASAK "   Setiap daerah yang ada di indonesia tentunya memiliki catatan sejarahnya sendiri, tanpa terkecuali suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat. Suku yang terkenal dengan keramahan masyarakatnya serta keindahan alamnya yang luar biasa. Di penghujung tahun lalu tepatnya pada 26 Desember 2015 di bumi Sasak lahir sebuah sejarah sebagai bentuk dari kegelisahan, kegundahan, keresahan dari masyarakat sasak tentang tradisi sasak yang sudah banyak yang melenceng di tengah dunia terbuka dan tanpa batas dimana identitas orang atau kelompok akan lebih mudah terpengaruh dari manapun yang sudah tidak lagi membicarakan batasan negara. Menurut Bapak L. Ari Irawan, SE., S.Pd., M.Pd. yang merupakan Dir. Rowot Nusantara Lombok dan beliau juga selaku orang atau tokoh sejarah yang ikut ambil andil dalam peresmian piagam Gumi Sasak mengatakan bahwa ” Piagam gumi sasak merupakan pernyataan sikap yang memiliki dasar berangkat dari kegelisahan dari masyarakat sasa...

RITUAL PENYEMBAHAN MAKAMBA MAKIMBI SUKU MBOJO

Apa itu ritual makamba makimbi ? MAKAMBA MAKIMBI (Animisme dan Dinamisme) yang dikenal suku mbojo merupakan ajaran agama bagi masyarakat mbojo sebelum masuknya agama hindu dan islam yaitu kepercayaan tentang nilai ketaatan pada ajaran kehidupan oleh leluhur yang telah meninggal. Upacara ritual penyembahan kepercayaan ini di tuntun oleh “sando” yang bisa berkomunikasi dengan roh para leluhur dengan menggunkan mantra dan sesajian khusus, ritual juga di pimpin oleh seorang “ncuhi” yaitu kepala suku. Setelah ritual dilakukan beberapa orang yang mengukuti ritual akan di rasuki oleh roh para leluhur yang sengaja di undang oleh sando dan ncuhi untuk berkomunikasi yang disebut “ala cece”. Ajaran makamba makimbi dibagi menjadi dua yaitu marafu (roh leluhur yang masuk dalam sebuah benda sehingga terkesan keramat) dan parafu (percaya pada sebuah tempat yang dihuni oleh roh leluhur yang disebut “waro”. Ajaran ini juga mempercayai para dewa yang mengatur alam dan berkah mereka untuk hidup, ...

TARI WURA BONGI MONCA

Gambar
Tari "Wura Bongi Monca" Tarian Tradisional Dari Bima, NTB Tari Wura Bongi Monca adalah salah satu tarian selamat datang atau penyambutan tamu dari Bima, NTB. Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Bima, NTB . Sejarah Tari Wura Bongi Monca Menurut beberapa sumber yang ada, Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang sudah ada dan berkembang pada masa Kesultanan Abdul Kahir Sirajuddin tahun 1640-1682. Tarian ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu istana yang sedang berkunjung. Dengan paras cantik dan gerak yang gemulai, para penari menyambut kedatangan tamu sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Nama T...